Minggu, 08 Februari 2015

Maaf

Lantas, selain kata RINDU, apalagi yang bisa aku tulis untuk saat ini.

Seperti hujan yang selalu datang tiba-tiba, diam-diam, dan selalu awet, rindu juga sedemikian datangnya.

Sampai detik ini, aku setengah sadar, masihkah aku memilikimu atau tidak ?

Aku selalu ingat kebodohan yang kuperbuat selama bersamamu.

Betapa bodohnya diriku memperlakukanmu seperti itu.

Aku juga selalu ingat, setiap kamu ingin tidur, setiap aku tiba-tiba menghilang, setiap aku tidak bisa membalas bbm atau sms mu, kamu selalu bilang

" aku sangat mencintaimu "

dan setiap kamu mengatakan itu, aku semakin menjauhimu.

Mengeluarkan ego ku yang ingin menang sendiri.

Tapi, apa kamu tau ? saat aku menghubungimu di tengah malam, mengajakmu menikah bersamamu, melambungkan imajinasiku bersamamu sampai dunia ini berakhir. kau kira itu hanya bercanda ?

Aku sadar, cukup banyak kesalahanku padamu, hingga kamu pergi.

Tuhan hanya sedang mengujiku, menyadarkanku akan apa yang seharusnya kulakukan untuk mengerti apa yang kamu mau.

Tuhan hanya sedang mengajariku bagaimana harus memperlakukan seseorang yang istimewa sepertimu.

Selain kata maaf yang bisa kuucapkan, aku juga berterima kasih sekali kepadamu untuk sebuah evolusi besar ini.

Ternyata menyadari kesalahannya sendiri itu sulit, tanpa akibat fatal, kita tak akan pernah menyadarinya.

Baik-baik disana, aku selalu mendoakan mu :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar